Scroll untuk baca artikel
CirebonBerita

Innalillahi, Banjir di Cirebon Timur, Dua Warga Meninggal Dunia

285
×

Innalillahi, Banjir di Cirebon Timur, Dua Warga Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
Situasi dan kondisi banjir di Wilayah Cirebon Timur, Rabu (6/3/2024). Foto: sarrah
Situasi dan kondisi banjir di Wilayah Cirebon Timur, Rabu (6/3/2024). Foto: sarrah

CIREBON– Dua warga Cirebon Timur (Cirtim) meninggal dunia di tengah kondisi banjir yang terjadi di wilayah tersebut, Rabu (6/3/2024).

Berdasarkan informasi, salah seorang warga tersebut merupakan warga Desa Ambit yang sedang melakukan evakuasi di Desa Ciuyah.

“Satu orang itu sedang di kerabatnya di Desa Ciuyah sedang evakuasi jadi terpeleset,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Deni Nur Cahya, Rabu (6/3/2024).

Diduga sesuai terpeleset mengalami benturan kemudian tak tersadarkan diri dan kehabisan nafas di dalam air hingga merenggut nyawa warga asli Desa Ambit tersebut.

Sementara itu, masih kata Deni, warga lainnya merupakan asal Desa Gunungsari Kecamatan Waled meninggal akibat tersengat listrik diduga sejak malam hari.

“Ada yang tersetrum itu kejadiannya malam tapi baru diketahui saat pagi hari,” ujarnya.

Deni menyampaikan, banjir yang melanda 20 ribu rumah di 9 Kecamatan dan 36 Desa di Kabupaten Cirebon sejak pukul 2 dini hari tadi, Rabu (6/3/2024) diakibatkan meluapnya Sungai Ciberes dan Cisanggarung.

“Ini bukan jebol, banjir yang melanda 20.000 rumah ini diakibatkan limpasan air sungai Ciberes dan Cisanggarung,” ucapnya.

Kondisi banjir sendiri, diungkapkan Deni, dikarenakan membludaknya debit air pada Bendung Ambit yang mendapat limpas air dari Sungai Ciberes.

“Pertama jam 7 malam Sungai Ciberes meluap kemudian limpas ke bendung ambit, hingga akhirnya melewati batas TMA (Tinggi Muka Air) yang seharusnya 70 cm sudah status awas, namun tadi malam justru mencapai 140 cm,” terangnya.

Menurutnya, air yang meluap dan mengalir ke Mekarsari dan Gunungsari terlebih dahulu.

“Tadi malam itu malah ke pinggir dulu ke kiri Desa Ciuyah dan ke kanan ke Desa Ambit. Kalau yang kiri Ciuyah surut, nah yang kanan Desa Ambit itu terus tergenang,” terangnya.

Kemudian, sambungnya, jam 12 malam TMA bendung cigesik sungai Cisanggarung di 410 cm, yang akhirnya merembet desa terdekat terlebih dahulu yakni ke Ciledug, Cilengkrang, dan Mekarsari.

Adapun 9 Kecamatan yang terendam, sebut Deni, diantaranya Kecamatan Pasaleman, Waled, Ciledug, Pabedilan, gebang, Pangenan, Pabuaran, Karangwareng, dan Babakan.

Beberapa desa diantaranya yang mengalami banjir cukup parah yakni Ciuyah, Mekarsari, Karangsari, Gunungsari, Kecamatan Waled, Desa sidaresmi Kecamatan pabedilan.

“Banjir itu di 36 Desa, dengan kedalaman tertinggi 1 sampai 1,5 meter tapi yang paling parah untuk sekarang di sini (Sidaresmi) tapi kalau malam di Ciuyah sampai 2,5 meter tapi hanya di beberapa rumah yang memang titik terdalamnya,” jelasnya.

Adapun upaya BPBD Kabupaten Cirebon sendiri rencananya saat pertama kali banjir bendungan Gunungsari dan Mekarsari pada (2/3/2024) lalu akan melakukan normalisasi di dua saluran menuju dua desa tersebut.

Sayangnya, berkat banjir yang terjadi hari ini Rabu (6/3/2024) pihaknya perlu menormalisasikan aliran sungai dari Bendung Ambit hingga Gebang.

“Kesimpulannya dari bendung ambit sampai gebang harus dinormalisasi,” ujarnya.

Hingga saat ini, Kata Deni, yang masih terendam banjir diantaranya Desa Cilengkrang induk sedalam 2 meter kemudian Ciuyah dibagian ujung khususnya masih, Cibogo, Mekarsari, Gunungsari, dan Sidaresmi.

“Disini ya yang salah satu desa itu masih banjir, tapi yang di evaluasi itu ada di sini (Sidaresmi) parkiran, Ambit semalam tapi sudah mulai surut, Cilengkrang di masjid,” tutupnya.***

TiketFest