JAKARTA – Dokter spesialis ortopedi dan konsultan tulang belakang lulusan Universitas Indonesia, dr. Widyastuti Srie Utami, Sp. OT (K), mengatakan bahwa pijat diperbolehkan untuk pasien yang mengidap skoliosis, karena tindakan ini tidak akan memperburuk kondisinya.
“Pijat boleh dilakukan, karena dapat membuat otot lebih rileks. Namun, pastikan pijat yang diterima tidak berlebihan,” ujarnya dikutip dari ANTARA, Selasa (22/8/23).
Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung secara tidak normal ke samping. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak pra-pubertas dan perempuan, tetapi penyebab pastinya sering tidak diketahui atau disebut idiopatik.
Skoliosis umumnya tidak menyebabkan masalah serius, tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan pegal di punggung, perubahan bentuk yang terlihat, dan masalah pernapasan akibat kelainan pada tulang rusuk.
Widyastuti, yang berpraktik di Jakarta Spine Clinic RS Pondok Indah – Pondok Indah, menjelaskan bahwa jika pasien ingin mencoba perawatan berupa pijatan pada punggung, mereka harus memastikan bahwa pijatan tersebut tidak dilakukan dengan intensitas berlebihan agar tidak menyebabkan cedera.
Hal ini penting karena tulang belakang berfungsi sebagai rumah bagi saraf dan melindungi sistem saraf di dalamnya.
“Untuk memperbaiki lengkungan tulang belakang (pada kasus derajat yang parah), biasanya diperlukan operasi. Perangkat penyangga tulang belakang (brace) atau olahraga biasanya tidak dapat memperbaiki kondisi ini,” ungkap Widyastuti.
Dia juga mengingatkan bahwa keluhan yang umum pada pasien skoliosis adalah rasa pegal di punggung. Keluhan seperti nyeri yang merambat ke kaki, kesemutan, atau mati rasa di kaki seringkali bukan disebabkan oleh skoliosis.
Bagi mereka yang terus-menerus merasakan pegal di punggung, Widyastuti menyarankan agar segera berkonsultasi dengan dokter. Dia menegaskan bahwa cepatnya mendapatkan diagnosis untuk masalah tulang belakang atau masalah kesehatan lainnya akan memungkinkan penanganan yang lebih awal.
Widyastuti juga menekankan bahwa tidak semua kasus skoliosis memerlukan tindakan operasi. Hanya pada kasus skoliosis dengan derajat yang parah perlu diambil tindakan operasi.
Skoliosis dianggap berat jika sudut kelengkungan tulang belakang (sudut Cobb) melebihi 45 derajat, sementara dianggap ringan jika kurang dari 20 derajat.
“Kami selalu mempertimbangkan manfaat dan risiko yang lebih besar sebelum melakukan tindakan operasi. Jika dengan rajin berenang dua kali seminggu sudah memberikan perbaikan, mengapa harus memilih operasi?” tegasnya.***